Wednesday, October 24, 2012

Be Thankful



Cerita ini bermula saat seorang temen saya tiba2 hilang dari peredaran. Tebakan saya yang utama adalah teman saya ini sedang bertapa entah di gunung mana haha. Usut punya usut seminggu berselang, ia berhasil ditemukan. Lebih tepatnya si teman ini habis sakit berat dan mematikan semua alat komunikasi  berikut aktivitas di jejaring sosial serta puasa menggunakan internet. Mungkin sedikit banyak aktivitas ini mampu meluruskan pola hidup yang kadang tidak seimbang oleh karena kegiatan sehari2 terutama browsing hingga larut malam. Ide yang cukup brilliant.


Beberapa hari yang lalu, saya sedang browsing (kegiatan yang mungkin mengganggu pola tidur karena dilakukan larut malam) ke sebuah situs dari fotografer yang cukup saya kagumi, bernama Edward Suhadi. Awalnya, saya melihat video fotografer ini mengenai dirinya yang merasa terinspirasi dengan program Pengajar Muda besutan Bpk Anies Baswedan. Lebih lanjut, saya merasa tertarik untuk melihat video Lagu Baru : The Movie di situs tersebut. Saya sesungguhnya memang tertarik dengan program Pengajar Muda ini. Sayangnya, umur saya sudah tidak mencukupi untuk terlibat. Setelah melihat video tersebut saya diajak untuk senantiasa bersyukur dengan hidup yang dijalani saat ini.
Saya ingat, penggalan narasi yang dibacakan oleh Edward Suhadi :


“ bahwa tidak seluruh dunia itu sama seperti dunia kita”. 


Memang kadang kala kita sering terbuai dengan berbagai fasilitas yang kita punya, sampai2 mempengaruhi pola hidup kita sehari2. Dari cerita teman saya tadi, saya jadi sadar bahkan teknologi pun kadang membuat kita menghabiskan waktu untuk hal2 yang sebetulnya tidak kita perlukan. Dan dengan kasus2 terpaksa misalnya cerita teman saya yang sakit atau gangguan jaringan akhir2 ini, hidup kita malah berjalan apa dayanya.


Saya membayangkan kisah para Pengajar Muda didalam video tersebut. Sehari2 mereka menjadi panutan bagi anak2 muridnya. Mereka memiliki multiperan, sebagai guru, teman, sahabat atau bahkan guru agama. Dari wajah murid2nya yang antusias, ada secercah harapan bahwa suatu saat di masa mendatang mereka akan menjadi “orang”. Yang menarik adalah selama melihat video tersebut, merasa bahwa dengan minimnya fasilitas pun termasuk teknologi, hidup terasa indah (dilihat dari mereka yang antusias saat berenang bersama). Bisa dibilang mereka menikmati hidup yang dijalani.


Hal ini mungkin berbeda sekali dengan apa yang kita jalani sehari2. Kadang kita terbuai dengan sesuatu yang kadang tidak nyata dan terkesan bagi sebagian orang membuang2 waktu. Misalnya browsing hingga larut malam, update status di jejaring social, chatting di BBM/Whatsapp sepanjang hari. Dan apabila jaringan memburuk, mulailah kita berkoar2 dimana2. Bukannya tidak boleh, semuanya sah2 saja. Untuk saya pribadi, setelah menonton video tersebut hati saya terketuk. Saya seakan lupa bahwa di sekitar saya juga butuh perhatian. Bahwa ada hal2 lain yang patut kita syukuri dalam hidup tanpa harus terbuai dengan fasilitas atau teknologi yang ada. Saya percaya bahwa setiap orang paham bahwa waktu yang kita punya harus dimanfaatkan sebaik mungkin. Dan alangkah baiknya sisa waktu itu diluangkan untuk lebih peka pada lingkungan sekitar.