Setiap
hal pasti ada awal mulanya. Pagi sebelum malam. Hari sebelum berganti bulan.
Seterusnya sampai akhir.Sebuah awalan pasti disertai dengan harapan. Harapan
akan sesuatu yang “lebih” baik dari sebelumnya. Awal tahun biasanya orang
membuat semacam resolusi hidup. Intinya adalah harapan akan pembaharuan dalam
hidup pribadi, berdampingan dan karir. Awal bulan biasanya ditandai dengan
memulai sesuatu yang baru di tempat kerja. Ntah itu posisi baru di tempat baru
atau hanya posisi baru di tempat yang sama. Awal minggu ditandai dengan senin.
Umumnya orang mengatakan “I don’t like Monday”. Itu karena sebagian dari kita
kembali berhadapan dengan rutinitas kerja yang terkadang menjemukan. Sebagian
besar orang menaruh harapan di awal minggu. Pengumuman panggilan kerja,
presentasi penting atau juga harapan untuk naik gaji.
Setelah
lewat dari awalan tadi, baik hari, minggu atau bulan, kita cenderung memiliki
perasaan tertentu sebagai bekal menjalani hari-hari sesudahnya. Sedikit banyak
perasaan itu menjadi dominan. Misalnya harapan yang ditaruh di awal minggu
tersebut ternyata gagal dalam kenyataannya. Tidak ada panggilan kerja, deadline
tidak tercapai, presentasi kurang berhasil dan sebagainya. Mood kemudian terjun
bebas hasil dari kekecewaan tadi. Dan untuk membangunnya kembali butuh waktu.
Bahkan untuk menjadi semangat kembali.
Dalam
scope yang lebih besar, awal menjadi penentu akhir. Tapi tidak bisa dipungkiri,
proses dari awal ke akhir perlu dipertimbangakan lebih jauh. Misalnya terkadang
judgement di awal sudah salah kaprah. Ini mgkn yang sering dikenal dengan “don’t
judge a book by it’s cover”. Pengalaman jadi guru terbaik untuk tidak berasumsi
terlalu dini terhadap sebuah hal, masalah atau bahkan orang lain.
Ingatkah
kita kapan terakhir dikecewakan karena menaruh harapan terlalu besar?
Kalo
sudah demikian, apakah kita salah kalau berharap akan sesuatu yang lebih baik,
bahkan setelah kita sudah berusaha dengan maksimal?
Lantas
harus bagaimana?
Kemarin
saya menonton sebuah film berjudul Forrest Gump, dan terdapat kutipan sebagai
berikut,
“Life’s
a box of chocolates, Forrest. You never know what you’re gonna get.” – Mrs Gump
Mungkin
kutipan ini bisa jadi jawabannya.