Cerita ini bermula saat seorang temen saya tiba2 hilang dari
peredaran. Tebakan saya yang utama adalah teman saya ini sedang bertapa entah
di gunung mana haha. Usut punya usut seminggu berselang, ia berhasil ditemukan.
Lebih tepatnya si teman ini habis sakit berat dan mematikan semua alat
komunikasi berikut aktivitas di jejaring
sosial serta puasa menggunakan internet. Mungkin sedikit banyak aktivitas ini
mampu meluruskan pola hidup yang kadang tidak seimbang oleh karena kegiatan
sehari2 terutama browsing hingga larut malam. Ide yang cukup brilliant.
Beberapa hari yang lalu, saya sedang browsing (kegiatan yang
mungkin mengganggu pola tidur karena dilakukan larut malam) ke sebuah situs
dari fotografer yang cukup saya kagumi, bernama Edward Suhadi. Awalnya, saya
melihat video fotografer ini mengenai dirinya yang merasa terinspirasi dengan
program Pengajar Muda besutan Bpk Anies Baswedan. Lebih lanjut, saya merasa
tertarik untuk melihat video Lagu Baru : The Movie di situs tersebut. Saya
sesungguhnya memang tertarik dengan program Pengajar Muda ini. Sayangnya, umur
saya sudah tidak mencukupi untuk terlibat. Setelah melihat video tersebut saya
diajak untuk senantiasa bersyukur dengan hidup yang dijalani saat ini.
Saya ingat, penggalan narasi yang dibacakan oleh Edward
Suhadi :
“ bahwa tidak seluruh dunia itu sama seperti dunia kita”.
Memang kadang
kala kita sering terbuai dengan berbagai fasilitas yang kita punya, sampai2
mempengaruhi pola hidup kita sehari2. Dari cerita teman saya tadi, saya jadi
sadar bahkan teknologi pun kadang membuat kita menghabiskan waktu untuk hal2
yang sebetulnya tidak kita perlukan. Dan dengan kasus2 terpaksa misalnya cerita
teman saya yang sakit atau gangguan jaringan akhir2 ini, hidup kita malah
berjalan apa dayanya.
Saya membayangkan kisah para Pengajar Muda didalam video
tersebut. Sehari2 mereka menjadi panutan bagi anak2 muridnya. Mereka memiliki
multiperan, sebagai guru, teman, sahabat atau bahkan guru agama. Dari wajah
murid2nya yang antusias, ada secercah harapan bahwa suatu saat di masa
mendatang mereka akan menjadi “orang”. Yang menarik adalah selama melihat video
tersebut, merasa bahwa dengan minimnya fasilitas pun termasuk teknologi, hidup
terasa indah (dilihat dari mereka yang antusias saat berenang bersama). Bisa dibilang
mereka menikmati hidup yang dijalani.
Hal ini mungkin berbeda sekali dengan apa yang kita jalani
sehari2. Kadang kita terbuai dengan sesuatu yang kadang tidak nyata dan
terkesan bagi sebagian orang membuang2 waktu. Misalnya browsing hingga larut
malam, update status di jejaring social, chatting di BBM/Whatsapp sepanjang
hari. Dan apabila jaringan memburuk, mulailah kita berkoar2 dimana2. Bukannya
tidak boleh, semuanya sah2 saja. Untuk saya pribadi, setelah menonton video
tersebut hati saya terketuk. Saya seakan lupa bahwa di sekitar saya juga butuh
perhatian. Bahwa ada hal2 lain yang patut kita syukuri dalam hidup tanpa harus
terbuai dengan fasilitas atau teknologi yang ada. Saya percaya bahwa setiap
orang paham bahwa waktu yang kita punya harus dimanfaatkan sebaik mungkin. Dan
alangkah baiknya sisa waktu itu diluangkan untuk lebih peka pada lingkungan
sekitar.