Wednesday, July 25, 2012

Managing Expectations



"Life is about managing expectations. 
Our expectations versus reality"


Sekolah bisnis mengajarkan materi manajemen resiko
Nah di sekolah bernama sekolah kehidupan ada yang namanya managing expectations
Prinsipnya mungkin sedikit banyak mirip, resiko itu bernama ekspektasi

Dalam hidup kadang kita kecewa, sedih bahkan bermuram durja karena apa yang kita harapkan, kita ekspektasikan terhadap sesuatu atau seseorang itu tidak berjalan sesuai rencana
Mungkin konsepnya sama seperti apa yang diajarkan sekolah bisnis, bagaimana kita menjaga agar resiko kegagalan terhadap sebuah rencana bisnis berada pada batas seminimal mungkin
Oleh karena itu ada skenario pesimis, optimis dan most likely

Apesnya, kita sulit sekali berskenario terutama menyangkut urusan berharap pada kejadian yang terjadi sehari-hari
Misalnya, kadang kita datang ke sebuah interview dan yakin seyakin2nya bahwa interview berjalan dengan lancar jaya dan berharap akan dipanggil lagi. Satu dua minggu menanti kabar. Nyatanya berbulan2, kabar pun tak kunjung datang. 
Atau urusan janjian pergi dengan seorang sahabat. Di detik2 terakhir, si sahabat mendadak membatalkan janji dengan alasan yang tidak masuk akal.
Yang salah disini adalah ekspektasi kita terhadap sesuatu atau seseorang
Kita cenderung mematok standar yang lebih dari seharusnya terhadap keduanya
Padahal sesuatu yang lebih atau berlebihan itu tidak baik
Dan berujung pada kekecewaan

Di dalam sebuah pembicaraan diantara kemacetan Jakarta, seorang teman melontarkan sebuah wacana tentang temannya yang mencoba melakukan ice breaking dengan mengajak kencan seseorang
Temannya ini merasa tidak berani karena takut dengan adanya penolakan
Lalu pembicaraan berlanjut pada sebuah pertanyaan lanjutan, tentang bagaimana harus bersikap kalo hal tersebut benar terjadi
Lalu saya berkomentar : "sebenernya si ya, itu tergantung gimana elo memanage ekspektasi lo sih. makin lama lo akan tau sampai sejauh mana lo harus bersikap"
Tanpa sadar, kita cenderung untuk mempersiapkan skenario terburuk atas hal2 yang tingkat ketidakpastiannya tinggi
Pada dasarnya, semua kembali pada bagaimana kita mensetting pikiran kita dalam hal ekspektasi dan cara kita menghandle apabila semua tidak berjalan sebagaimana yang kita inginkan

Karena bagaimanapun juga, ga ada yang pasti di dunia ini, selain ketidakpastian itu sendiri
Adalah ukuran dari ekspektasi dan bagaimana cara berkompromi dengan keadaan yang harus dilatih dalam sekolah kehidupan ini

Kecewa itu wajar dan semua orang pasti pernah mengalaminya
Intinya kita pernah merasakan, dan akan belajar dari sana
Jadi buat apa kita berlarut-larut memikirkannya
Kata orang, hidup terlalu singkat untuk ditangisi
Dan saya cukup setuju dengan pendapat itu

xoxo






2 comments:

Meeya said...

Kakak Pity,gimana caranya managing expectation dengan realistis?

Erica said...

love your blog neng :)keep writing!!